Tema Sidang XX GKJ Klasis Jakarta Bagian Timur

Tema Sidang XX GKJ Klasis Jakarta Bagian Timur

SUNGAI AIR KEHIDUPAN, MENGALIRKAN RAHMAT BAGI SELURUH CIPTAAN

Wahyu 22:1-2

“Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir keluar dari takhta Allah dan Anak Domba itu. Di tengah-tengah jalan kota itu, yaitu di kedua sisi sungai itu, ada pohon kehidupan yang berbuah dua belas kali, tiap-tiap bulan sekali. Daun pohon itu dipakai untuk menyembuhkan bangsa-bangsa”. 

Latar Belakang:

Sidang XX GKJ Klasis Jakarta Bagian Timur akan diselenggarakan pada tanggal 12 Oktober 2024. GKJ Bambu Kuning sebagai gereja penghimpun berupaya mengangkat tema persidangan yang relevan (kontekstual), baik di lingkup lokal, klasikal, sinodal maupun global. 

Dalam konteks lokal, GKJ Bambu Kuning merupakan sebuah gereja yang terletak di tepian Sungai Bekasi. Dalam gerak langkah dan gumul juang hidup menggereja, GKJ Bambu Kuning berulang kali bergelut dengan peristiwa-peristiwa alam, yang menyukakan maupun mendukakan hati. Karena itulah, pada ulang tahun ke-5, GKJ Bambu Kuning mencetuskan visi dan misi, salah satunya sebagai gereja yang bersahabat dengan alam semesta. Secara konkrit dan praktis, GKJ Bambu Kuning juga telah memiliki Badan Pelayanan Gereja yaitu Komisi Ekologi yang berfokus pada isu-isu gereja dan ekologi. 

Dalam konteks klasikal dan sinodal, isu-isu ekologis rasanya semakin semarak dipercakapkan dengan serius. Tidak hanya berhenti pada kajian-kajian akademis dalam payung Teologi Ekologi ataupun materi-materi dalam persidangan klasis dan sinode, melainkan telah diwujudnyatakan dalam aksi-aksi konkrit (Teologi Ekologi, Gereja dan Masyarakat). Sidang Sinode XXIX juga mengusung tema: GKJ Melangkah Bersama dengan Semangat Pembaharuan dan Pemulihan Ciptaan. 

Dalam konteks global, dampak dari climate change dan global warming tidak lagi terbendung. Berbagai bencana alam merasuk dan merusak berbagai negara, termasuk di Indonesia. Banjir, tanah longsor, angin puting beliung dalam skala besar, polusi udara dan pencemaran air. Perhitungan waktu pergantian musim yang tidak lagi tepat mempersulit para petani dalam mengolah sawah. Kualitas kesuburan tanah semakin menurun akibat pemakaian bahan-bahan kimia. 

Penjelasan Tema:

Di Kitab Wahyu 22:1-2, sungai air kehidupan merupakan gambaran rahmat Allah yang jernih bagaikan kristal. Aliran-aliran rahmat Allah tersebut mengalir keluar, memberi kesegaran, kesejukan dan keindahan di tengah-tengah kota. Tidak hanya itu, sungai air kehidupan juga menghadirkan pertumbuhan bagi pohon-pohon di  sekitarnya. Sehingga pohon-pohon itu menghasilkan buah dua belas kali dalam setahun. Bahkan tidak hanya buahnya yang bermanfaat, daun-daun pohon itu pun dapat dipakai untuk menyembuhkan bangsa-bangsa. Sebuah gambaran yang sungguh mempesona! 

Melalui tema Sungai Air Kehidupan, Mengalir Rahmat Bagi Seluruh Ciptaan, Sidang XX GKJ Klasis Jakarta Bagian Timur diharapkan diselenggarakan dalam suasana kesegaran dan kejernihan berpikir, berperasaan, bertindak dan bertutur kata. Dalam pelaksanaannya, gereja penghimpun dan peserta persidangan diundang untuk bersama-sama berkomitmen menghidupi spirit ekologis dengan: tidak mengkonsumsi air mineral botol (dalam kemasan), paperless, membuang sampah pada tempatnya, minimalisasi jumlah kendaraan ke area persidangan dengan saling memberi tumpangan, dan menghadirkan suasana alam di area persidangan. Persidangan ini diharapkan tidak hanya membincang isu-isu gereja dan umat melainkan gereja dan seluruh ciptaan. Akhirnya,persidangan ini diharapkan mampu menghasilkan keputusan-keputusan yang dapat mengalirkan rahmat bagi seluruh ciptaan. Kiranya Tuhan memampukan. 

Bekasi, 08 Maret 2024

Scroll to Top